"Setelah seorang wanita menikah, dia jadi berubah, padahal suaminya berharap dia tetap sama (manisnya)."
"Setelah pria menikah, dia tetap sama. Namun, sang istri ingin mengubahnya (menjadi lebih baik)."
"Ketika Anda menikah, cintailah suami sedikit saja, namun banyak-banyaklah mengerti tentang dia."
Tiga pernyataan itulah yang menjadi inti dari tulisan kali ini. Pria dan wanita begitu berbeda, sehingga tanpa pengetahuan dan pengertian yang jelas tentang perbedaan yang ada, boleh dibilang amatlah tidak mungkin untuk dapat memahami satu sama lain.
Saat kita memutuskan untuk menerima pinangan kekasih kita, ingatlah bahwa seperti apa pasangan kita saat ini, maka seperti itu jugalah dia kelak. Kaum wanita sering dibodohi dengan pemikiran muluk-muluk bahwa pasangan akan berubah dengan sendirinya setelah menikah.
Yang saat pacaran kurang bertanggung jawab, maka nanti saat menikah, suami pasti akan lebih bertanggung jawab. Sayangnya impian yang indah ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Jika pasangan Anda saat ini adalah seorang yang tidak bertanggung jawab, seorang pemabuk, play boy, boros, dan lain-lain, maka dia akan tetap seperti itu setelah menikah.
Maka, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya, kita berpikir beribu-ribu kali (kalau perlu berjuta-juta kali) jika ingin menikah dengan pria semacam itu. Lebih baik seorang miskin dari pada seorang pembohong bukan?!
Namun, ada juga wanita-wanita tangguh yang mau, rela menerima pria se'macam' itu, pria yang jelas-jelas memiliki kekurangan-kekurangan yang sebenarnya sukar ditolerir oleh kaum hawa.
Atau mungkin, Anda adalah salah satu korban dari impian muluk yang tidak kesampaian itu. Saat menikah dulu, Anda berharap agar suami berubah, dan ketika menghadapi kenyataan yang ada sekarang, Anda pun kecewa.
Jangan mundur atau patah semangat. Ketika Anda menceburkan diri dalam kolam pernikahan, maka jangan pernah berpikir untuk meninggalkan kolam itu. Anda harus tetap menjalaninya karena itu adalah pilihan Anda dulu.
Pria hanya perlu dimengerti dan diterima...apa adanya. Dari pada bersusah payah mengubah karakter suami Anda yang tidak Anda suka, ada baiknya Anda menempuh jalan lain, berdoalah.
Minta Tuhan yang mengubah suami Anda. Tetaplah menjadi istri yang baik. Walau mungkin rasa cinta Anda telah sirna, namun tetapkan diri Anda untuk tetap hormat dan mengerti suami Anda.
Dan lihatlah hasilnya, suami Anda mungkin untuk diubahkan lewat kelakuan Anda yang manis. Kelakuan Anda sebagai istri berbicara lebih kuat dari pada kata-kata Anda. Jadi pakailah kuasa sikap dan pengertian Anda untuk memperoleh pernikahan yang lebih baik. Ingat, kuncinya di tangan Anda.
referensi
1. kapanlagi
"Setelah pria menikah, dia tetap sama. Namun, sang istri ingin mengubahnya (menjadi lebih baik)."
"Ketika Anda menikah, cintailah suami sedikit saja, namun banyak-banyaklah mengerti tentang dia."
Tiga pernyataan itulah yang menjadi inti dari tulisan kali ini. Pria dan wanita begitu berbeda, sehingga tanpa pengetahuan dan pengertian yang jelas tentang perbedaan yang ada, boleh dibilang amatlah tidak mungkin untuk dapat memahami satu sama lain.
Saat kita memutuskan untuk menerima pinangan kekasih kita, ingatlah bahwa seperti apa pasangan kita saat ini, maka seperti itu jugalah dia kelak. Kaum wanita sering dibodohi dengan pemikiran muluk-muluk bahwa pasangan akan berubah dengan sendirinya setelah menikah.
Yang saat pacaran kurang bertanggung jawab, maka nanti saat menikah, suami pasti akan lebih bertanggung jawab. Sayangnya impian yang indah ini tidak sesuai dengan kenyataan yang ada.
Jika pasangan Anda saat ini adalah seorang yang tidak bertanggung jawab, seorang pemabuk, play boy, boros, dan lain-lain, maka dia akan tetap seperti itu setelah menikah.
Maka, sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya, kita berpikir beribu-ribu kali (kalau perlu berjuta-juta kali) jika ingin menikah dengan pria semacam itu. Lebih baik seorang miskin dari pada seorang pembohong bukan?!
Namun, ada juga wanita-wanita tangguh yang mau, rela menerima pria se'macam' itu, pria yang jelas-jelas memiliki kekurangan-kekurangan yang sebenarnya sukar ditolerir oleh kaum hawa.
Atau mungkin, Anda adalah salah satu korban dari impian muluk yang tidak kesampaian itu. Saat menikah dulu, Anda berharap agar suami berubah, dan ketika menghadapi kenyataan yang ada sekarang, Anda pun kecewa.
Jangan mundur atau patah semangat. Ketika Anda menceburkan diri dalam kolam pernikahan, maka jangan pernah berpikir untuk meninggalkan kolam itu. Anda harus tetap menjalaninya karena itu adalah pilihan Anda dulu.
Pria hanya perlu dimengerti dan diterima...apa adanya. Dari pada bersusah payah mengubah karakter suami Anda yang tidak Anda suka, ada baiknya Anda menempuh jalan lain, berdoalah.
Minta Tuhan yang mengubah suami Anda. Tetaplah menjadi istri yang baik. Walau mungkin rasa cinta Anda telah sirna, namun tetapkan diri Anda untuk tetap hormat dan mengerti suami Anda.
Dan lihatlah hasilnya, suami Anda mungkin untuk diubahkan lewat kelakuan Anda yang manis. Kelakuan Anda sebagai istri berbicara lebih kuat dari pada kata-kata Anda. Jadi pakailah kuasa sikap dan pengertian Anda untuk memperoleh pernikahan yang lebih baik. Ingat, kuncinya di tangan Anda.
referensi
1. kapanlagi