Tahajjud dalam bahasa kita berarti bangun malam-malam atau begadang. Oleh karena itu sholat sunnah yang dilaksanakan setelah melakukan tidur dahulu dinamakan sholat tahajjud. Sedangkan yang dilaksanakan sebelum tidur bisanya disebut qiyamul lail.
Pada prinsipnya kedua sholat tersebut adalah sama, hanya saja karena beda waktu pelaksanaannya, maka para ulama memberikan nama yang berbeda.
Jadi kalau anda bertanya bolehkan sholat tahajjud setelah Isya, kalau secara bahasa mungkin tidak boleh, akan tetapi secara syari boleh-boleh saja toh sama-sama melaksanakan sholat malam. Hanya saja memang yang utama adalah melaksanakannya di sepertiga malam terakhir.
Dari ‘Amd bin Absah RA, ia berkata: “Aku pertah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang bagian malam apa yang paling didengar” Beliau menjawab: “Bagian malam yang terakhir dan hendaklah kamu melaksankan sholat sekehendakmu” (HR Abu Daud)
Melaksanakan sholat malam sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Dalam salah satu hadits beliau bersabda: “Hendaklah kalian melaksanakan sholat malam, karena ia merupakan kebiasaan orang-orang sholih sebelum kalian, dan sebagai qurbah (sarana mendekatkan diri) kepada tuhanmu, dan sebagai penghapus dosa dan penghalang dari berbuat dosa” (HR Muslim)
Bahkan Alloh SWT pun memuji orang-orang yang bisa melaksanakannya. Dalam Al-Qur?an Alloh SWT berfirman: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dengan ayat-ayat kami, adalah orang-orang yang apabila diperingatkan dengan ayat (kami), mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji tuhanmu, sedangkan mereka tidak menyombongkan diri”
“Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya (maksudnya banyak melaksanakan sholat malam), sedang mereka berdo?a kepada tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang kami berikan kepada mereka” (QS. As-Sajdah: 15-16)
referensi
1.http://www.akucintaislam.com