Kerjakan akheratmu seakan akan kau akan mati esok...
Kerjakan duniamu seakan akan kau hidup selamax...
Kejarlah akheratmu dunia pun akan kau dapat...
Kejar duniamu hanya dunia yg di dapat...
Sabtu, 23 Juni 2012
Kamis, 14 Juni 2012
DI BALIK DOA DOA YANG TIDAK DI KABULKAN ALLAH-
Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.
Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.
Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.
Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.
Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.
Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya. ambil Hikmah dari cerita ini ,
Semoga Bermanfaat
Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.
Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.
Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.
Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.
Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya. ambil Hikmah dari cerita ini ,
Semoga Bermanfaat
Satu ketika kau bertanya..
Satu ketika kau bertanya..
Sudikah kau menjadi Makmum disetiap solatku agar solatku lebih bermakna dan terjaga hendaknya..
Sudikah kau menjadi Penjaga diri dan maruahku agar hidupku lebih tenang dan bahagia.. ...
Sudikah kau menjadi Pendidik hati dan jiwaku agar rohaniku terisi hikmahNya dan akhlakku terjaga hendaknya..
Sudikah kau menjadi Pemerhati setiap gerak dan langkahku agar aku tahu mana salah dan buruk lakuku...
Sudikah kau menjadi Peneman di kala suka dan dukaku agar satu hari, jika ujian itu dtg air mataku ada yg menghapuskan..
Sudikah kau menjadi Pembela diriku dan agamaku agar aku terus berada di atas jln yg benar..
Sudikah kau menjadi Penggerak semangatku..agar bila aku kelesuan ,kau mampu memberi bantuan walau hanya sekadar senyuman..
Sudikah kau menjadi Sahabat buat diriku..mendengar luahan hatiku agar aku boleh berbicara apa sahaja denganmu tanpa rasa ragu..
Sudikah kau menjadi Penghibur tika ku kesunyian agar aku boleh ketawa riang..
Satu ketika aku menjawab…
“Ya, Aku sudi.. Karena kau pilihanku karena ILLAHI dan Kau juga memilihku kerana petunjuk RABBI
Tetapi, Izinkan aku bertanya kepadamu..
Sudikah kau terus menjadi IMAM di setiap SOLATKU..? jika aku sudah tidak seperti dulu? Menjadi Penjaga, Pendidik, Pemerhati, Peneman, Pembela, Penggerak, Sahabat dan Penghiburku.??
Jika suatu ketika nanti aku sudah tidak mampu lagi menjadi Makmum di setiap solatmu…
Jika aku sudah tidak mampu lagi..
♥ menjagamu,
♥ menemanimu
♥ memerhatikanmu,
♥ mendidikmu
♥ membelamu,
♥ menggerakkanmu
♥ menjadi sahabatmu dan
♥ menghiburkanmu
Sudikah kamu wahai …………………? Aku percaya..kau masih sudi....^_^ “
Karena Aku pilihanmu kerana ILLAHI dan Aku juga telah memilihmu kerana petunjuk RABBI..
Sudikah kau menjadi Makmum disetiap solatku agar solatku lebih bermakna dan terjaga hendaknya..
Sudikah kau menjadi Penjaga diri dan maruahku agar hidupku lebih tenang dan bahagia.. ...
Sudikah kau menjadi Pendidik hati dan jiwaku agar rohaniku terisi hikmahNya dan akhlakku terjaga hendaknya..
Sudikah kau menjadi Pemerhati setiap gerak dan langkahku agar aku tahu mana salah dan buruk lakuku...
Sudikah kau menjadi Peneman di kala suka dan dukaku agar satu hari, jika ujian itu dtg air mataku ada yg menghapuskan..
Sudikah kau menjadi Pembela diriku dan agamaku agar aku terus berada di atas jln yg benar..
Sudikah kau menjadi Penggerak semangatku..agar bila aku kelesuan ,kau mampu memberi bantuan walau hanya sekadar senyuman..
Sudikah kau menjadi Sahabat buat diriku..mendengar luahan hatiku agar aku boleh berbicara apa sahaja denganmu tanpa rasa ragu..
Sudikah kau menjadi Penghibur tika ku kesunyian agar aku boleh ketawa riang..
Satu ketika aku menjawab…
“Ya, Aku sudi.. Karena kau pilihanku karena ILLAHI dan Kau juga memilihku kerana petunjuk RABBI
Tetapi, Izinkan aku bertanya kepadamu..
Sudikah kau terus menjadi IMAM di setiap SOLATKU..? jika aku sudah tidak seperti dulu? Menjadi Penjaga, Pendidik, Pemerhati, Peneman, Pembela, Penggerak, Sahabat dan Penghiburku.??
Jika suatu ketika nanti aku sudah tidak mampu lagi menjadi Makmum di setiap solatmu…
Jika aku sudah tidak mampu lagi..
♥ menjagamu,
♥ menemanimu
♥ memerhatikanmu,
♥ mendidikmu
♥ membelamu,
♥ menggerakkanmu
♥ menjadi sahabatmu dan
♥ menghiburkanmu
Sudikah kamu wahai …………………? Aku percaya..kau masih sudi....^_^ “
Karena Aku pilihanmu kerana ILLAHI dan Aku juga telah memilihmu kerana petunjuk RABBI..
Langganan:
Postingan (Atom)